TUGAS REVIEW JOURNAL
Economic recovery post disaster
Oleh : Fakhrurrazi
NIM : 1309200140053
Economic recovery post disaster
Oleh : Fakhrurrazi
NIM : 1309200140053
FUNGSI KELOMPOK
USAHA DALAM KEGIATAN EKONOMI PASCA BENCANA DI PANGANDARAN
Trie Agustiyo . Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 22 No. 2, Agustus 2011, hlm. 97 - 112
Jurnal tersebut merupakan sebuah penelitian di
Pangandaran Provinsi Jawa Barat paska
terjadinya tsunami 17 juli 2006, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dan sejauh apa fungsi Himpunan Pengrajin Pangandaran (HPP) bagi pemulihan usaha anggotanya. Fungsi yang
dimaksud meliputi fungsi tanggap darurat,
pengorganisasian, produksi, pembiayaan, pemasaran dan peningkatan
kapasitas.
Kegiatan Pasca bencana Jangka Pendek (Short Term Post Disaster Activities). Kegiatan ini merupakan bentuk tanggap darurat
(emergency response) dari dampak bencana
yang ada. Kegiatan-kegiatan ini meliputi
penyediaan temporary shelter, makanan,
pertolongan dan perawatan pertama serta
hunian semi permanen. Fokus penelitian
ini adalah pemulihan ekonomi paska bencana yakni pemulihan jangka panjang melalui Program Pemberdayaan
Nelayan Pangandaran (PPNP). Guna men follow up sejauhmana keefektifan Himpunan
Pengrajin Pangandaran (HPP) dalam
mempercepat pemulihan ekonomi Pangandaran.
Pada
fungsi keorganisasian masalah yang sering dibicarakan saat pertemuan anggota
adalah masalah keuangan 48,3%, produksi 24,1% dan pemasaran 27,6%. Saat kegiatan operasi
bersih (opsi) tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan ini tergolong cukup
tinggi (17,2% responden menyatakan sangat sering, 34,5% responden menyatakan sering,
27,6% menyatakan cukup sering, 20,7% menyatakan jarang).Fungsi produksi, tempat berjualan pasca tsunami
84,6% mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil kuesioner, terdapat 76,9 % anggota
yang tidak mengalami kerusakan alat produksi. Tidak ada fungsi HPP dalam pembaharuan
alat produksi. Untuk memperoleh bahan baku seluruh pengrajin anggota HPP mengupayakan
bahan baku sendiri. Pada fungsi pembiayaan 73,1 % anggota cenderung kurang puas
terhadap pemberian pinjaman.Belum adanya investor yang melirik sehingga Sampai saat ini
pembiayaan untuk usaha kerajinan di Pangandaran masih mengandalkan dana
pinjaman dari berbagai pihak.Pada fungsi pemasaran HPP tidak memiliki
keterlibatan langsung dalam mendapatkan
pembeli dari luar Pangandaran, HPP hanya memperoleh setoran dari Disperindag
Kabupaten Ciamis melalui kerjasama pada even pameran/bazaar.Pada variabel fungsi peningkatan kapasitas mayoritas anggota
cenderung menyatakan kepuasannya terhadap pelatihan yang dikoordinasikan oleh HPP.
Saat ini HPP seharusnya
tidak terlalu memfokuskan diri bagaimana mendapatkan dana untuk dikelola secara
mandiri namun fokusnya adalah untuk dapat meningkatkan daya kompetitif dan
memperluas pasar dengan cara memulai mencari pemasok bahan baku selain Jawa
Timur yang memiliki kualitas sama dan harga lebih murah agar secara harga dapat
bersaing dengan pengrajin dari daerah lain. Bahkan jika perlu, dimulai pembudidayaan
kerang di Kabupaten Ciamis saat ini untuk menunjang keperluan pengrajin Pangandaran.
siiiipppp bang... sama2 pangandaran cm beda substansi nyaa,... hehehee
BalasHapusHehe.. para pengandara,
BalasHapus