Langsung ke konten utama

Langkah2 Mengkritisi Artikel/Jurnal



PANDUAN/LANGKAH-LANGKAH/CARA MENGKRITISI ARTIKEL DAN KRITIK JURNAL

Teruslah mencoba sehingga anda menjadi seorang kritikus yang handal. seorang kritikal profesional selalu memberikan saran disetiap kritikannya... 
 


I.Tahap Pengumpulan Informasi Awal


Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti
a. Nama penulis
b. Judul artikel
c. Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman
d. Tujuan penelitian
e. Hasil/ temuan utama
f. Kesimpulan umum





II. Tahap Pemberian Kritik

Pada tahapan mengkritisasi sebuah artikel ilmiah, hal yang paling utama harus diperhatikan  adalah kualitas opini pengkritik atas artikel tersebut. Sebelum mulai mengkritik, terlebih dahulu membaca keseluruhan artikel sehingga memahami isi dari artikel tersebut. Selanjutnya baca kembali dan mulailah menganalisa dan mengkritik, pada tahapa ini diperlukan lembar catatan atas point point kritikan.
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi pedoman  dalam mengkritik sebuah artikel ilmiah, diantaranya :
a. Apakah judul artikel sesuai dan jelas?
b. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi artikel? dan   dibuat dengan format yang benar?
c. Apakah tujuan penelitian/ artkel dipaparkan dengan jelas?
d. Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting?
e. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
f. Jika penelitian menggunakan desai eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian tersebut diulang?
g. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
h. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?
i. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!
j. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak terpaparkan? Bila ditemukan, saranakn untuk revisi yang lebih spesifik?
k. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
l. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous? Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!
m. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ penliti?
n. Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?
o. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil penelitian?

p. Tahap Penulisan laporan kritik artikel jurnal.
Pada tahap ini, pengkritik dapat menulis laporan hasil kritiknya terhadap sebuah artikel ilmiah berdasarkan tahapan sebelumnya.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH PEMUDA YANG MELAWAN KEZALIMAN PENGUASA

Kisah Pemuda Yang Melawan Kezaliman Penguasa Oleh : Helmi Abu Bakar  " Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"(QS. al-Kahfi:10) Para pemuda merupakan generasi penerus umat. Keberhasilan pemuda saat ini merupakan sebagai modal dasar dalam kemajuan Islam ke depan. Sejarah telah mencatat nilai futuwah ( kepemudaan) yang telah dimiliki oleh para pemuda dulu dalam melawan kezaliman, ketidakadilan dan penyelewengan penguasa. Mereka tidak latah dengan irama dan kebijakan yang melanggar norma dan syariat yang diembuskan pemerintah walau pada akhirnya harus hijrah untuk mengasingkan diri, seperti yang telah dilakoni oleh pemuda yang dikenal dan dicatat dalam Alquran sebagai Ashabul Kahfi. Setidaknya dengan kisah Ashabul Kahfi bisa menjadi motivator dan ibrah atau pelajarn pe...

Identifikasi Risiko padaTindakan Gadar di UGD

TINDAKAN GAWAT DARURAT PADA KORBAN TABRAKAN BERUNTUN DI UGD RSUD PIDIE JAYA 1 . Risiko apa yang ada dan     siapa yang menanggung risiko :       A    Risiko yang ada pada tindakan gawat darurat di UGD Ø   Risiko Bagi korban / pasien ·         Pada tindakan dalam keadaan  gawat darurat dapat menyebabkan cedera bahkan kematian. Ø   Risiko bagi Tenaga Medis ·         Tertularnya penyakit menular, Seperti TB Paru, Hepatitis, dan lainnya ·         Tertusuk benda tajam, seperti abocet, jarum suntik, nald hacting, dll ·         kekerasan fisik oleh keluarga pasien karena emosi ·         Ancaman hukum pidana  B.  Risiko ditanggung oleh Ø   Tenaga Medis yang memberikan tindakan Ø   Pihak management Rumah sakit Ø   Korban ata...

Media dikuasai Yahudi.Cs

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ Allah berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6]. http://al-mustaqbal.net/benarkah-mujahidin-khilafah-akan.../ Operasi intelijen musuh-musuh Islam nampaknya kian kentara dalam melakukan pembusukan terhadap mujahidin Daulah Islamiyah Iraq dan Syam yang belum lama ini mendeklarasikan Khilafah. Sejumlah media mainstream beberapa hari lalu sempat mengangkat pemberitaan bahwa ISIS akan menghancurkan Ka’bah. Amat disayangkan, beberapa media ‘berlabel Islam’ dengan latah ikut memberitakan tanpa melakukan kroscek. Hana ta teup...