Langsung ke konten utama

Kering Kerontang

KALA KEKERINGAN MELANDA NEGERI

 Foto: Ikan mati karena kekeringan di Gp.Ulee Gle Pidie Jaya, Juni 2014
Air merupakan element penting bagi makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang. Saat musim kemarau datang kekeringan seakan meneror flora dan fauna, tanah kering keronta tumbuhan mati tidak tercukupi suplai gizi dan nutrisi. Tak terkecuali binatang darat maupun yang hidup di air tawar mencoba mempertahankan nyawa dengan cara mencari habitat baru yang menyediakan rantai makanan.
Manusia diutus Allah sebagai khalifah di muka bumi, Sang Pencipta memberikan kelebihan kepada kita berupa pikiran. Manusia dengan segala kelebihan dan keterbatasannya ditugaskan untuk berpikir dan menemukan solusi – solusi atas setiap persoalan dimuka bumi, salah satunya jalan keluar apa yang harus dilakukan apabila kekeringan datang melanda demi keberlangsungan hidup penduduk negeri.
Saat kemarau dan kekeringan tiba dampak yang langsung kita rasakan yaitu krisis air sulitnya mendapatkan sumber air bersih, hal ini ditandai dengan mengeringnya sungai, parit dan menyusutnya debit air sumur yang mencapai 70%. Tanah pertanian kering kerontang tanaman mati dan ladang banyak yang terbakar, kolam/tambak ikan ikut kehilangan air yang signifikan mengakibatkan  ikan - ikan mati dan gagal panen di segala lini. Kegagalan panen yang menyeluruh berpengaruh pada menipisnya stok pangan dalam negeri. Bila  krisis pangan terjadi kelaparan dan kemiskinan akan  menghantui anak negeri tercinta ini.
Kita sebagai khalifah dimuka bumi harus melakukan upaya – upaya dalam mengurangi dampak dari bencana kekeringan, diantaranya dengan merubah cara pandang, sikap, berpikir dan implementasi dalam mengelola alam, etika prilaku menghargai, menghormati dan melindungi alam harus diseimbangkan dalam setiap pemanfaatan sumber daya alam. Meningkatkan spritualitas harus terus dilakukan dalam menjaga keberlangsungan proses alam. Alam yang kering disebabkan oleh kekeringan spritual dan etika ekologi penduduk negeri. Manusia wajib mempertahan dan menumbuh kembangkan budaya merawat sumber sumber air, sungai, menanam pohon, memanfaatkan lahan tidur untuk tumbuhan dan menyimpan air saat musim penghujan dengan memperbanyak kolam kolam resapan buatan.

Cara lainnya adalah dengan : 1) Pemerintah membangun atau memperbaiki jaringan sistem irigasi. 2) Pemerintah menyediakan akses atau informasi yang akurat tentang perubahan iklim. 3) Merubah atau mempengaruhi paradigma petani terhadap kebiasaan konformitas menanam padi saat musim kemarau, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya gagal panen. 4) Membangun atau merawat kawasan konservasi lahan juga daerah resapan air. 5) Menciptakan kelender bercocok tanam. 6) Meningkatkan kesadaran kearifan lokal, misalnya metode keuneunong yang terdapat dalam masyarakat Aceh. Masih sangat banyak cara-cara lainnya yang dapat kita lakukan untuk mitigasi bencana kekeringan.

“Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.” (HR. Abu Daud)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH PEMUDA YANG MELAWAN KEZALIMAN PENGUASA

Kisah Pemuda Yang Melawan Kezaliman Penguasa Oleh : Helmi Abu Bakar  " Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"(QS. al-Kahfi:10) Para pemuda merupakan generasi penerus umat. Keberhasilan pemuda saat ini merupakan sebagai modal dasar dalam kemajuan Islam ke depan. Sejarah telah mencatat nilai futuwah ( kepemudaan) yang telah dimiliki oleh para pemuda dulu dalam melawan kezaliman, ketidakadilan dan penyelewengan penguasa. Mereka tidak latah dengan irama dan kebijakan yang melanggar norma dan syariat yang diembuskan pemerintah walau pada akhirnya harus hijrah untuk mengasingkan diri, seperti yang telah dilakoni oleh pemuda yang dikenal dan dicatat dalam Alquran sebagai Ashabul Kahfi. Setidaknya dengan kisah Ashabul Kahfi bisa menjadi motivator dan ibrah atau pelajarn pe...

Identifikasi Risiko padaTindakan Gadar di UGD

TINDAKAN GAWAT DARURAT PADA KORBAN TABRAKAN BERUNTUN DI UGD RSUD PIDIE JAYA 1 . Risiko apa yang ada dan     siapa yang menanggung risiko :       A    Risiko yang ada pada tindakan gawat darurat di UGD Ø   Risiko Bagi korban / pasien ·         Pada tindakan dalam keadaan  gawat darurat dapat menyebabkan cedera bahkan kematian. Ø   Risiko bagi Tenaga Medis ·         Tertularnya penyakit menular, Seperti TB Paru, Hepatitis, dan lainnya ·         Tertusuk benda tajam, seperti abocet, jarum suntik, nald hacting, dll ·         kekerasan fisik oleh keluarga pasien karena emosi ·         Ancaman hukum pidana  B.  Risiko ditanggung oleh Ø   Tenaga Medis yang memberikan tindakan Ø   Pihak management Rumah sakit Ø   Korban ata...

Media dikuasai Yahudi.Cs

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ Allah berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6]. http://al-mustaqbal.net/benarkah-mujahidin-khilafah-akan.../ Operasi intelijen musuh-musuh Islam nampaknya kian kentara dalam melakukan pembusukan terhadap mujahidin Daulah Islamiyah Iraq dan Syam yang belum lama ini mendeklarasikan Khilafah. Sejumlah media mainstream beberapa hari lalu sempat mengangkat pemberitaan bahwa ISIS akan menghancurkan Ka’bah. Amat disayangkan, beberapa media ‘berlabel Islam’ dengan latah ikut memberitakan tanpa melakukan kroscek. Hana ta teup...