ANALISIS BAHAYA DI SEPUTARAN TEMPAT TINGGAL KITA
Danger Threatening...!
A. KONSEP TEORITIS
Menurut Parker (1992), bencana ialah sebuah kejadian tidak biasa terjadi yang sebabkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, individu maupun lingkungan untuk memberikan antusiasme yang bersifat luas.
Bencana bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan berlaku bagi siapa pun yang ada di bumi ini. Bencana datang tanpa salam, dia bagaikan maut yang siap merampas kebahagian yang sedang kita rasakan. Bencana dapat diprediksi namun kita tidak tau pasti kapan akan terjadi, bencana itu bagaikan Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa manusia tetapi kita tidak tau kapan,dimana atau bagaimana kematian itu akan terjadi.
Bencana itu terjadi karena faktor alam, non alam juga sosial. Bahkan terjadinya bencana dimuka bumi ini lebih banyak disebabkan oleh tangan-tangan jahil Manusia.Oleh karena itu Pencegahan dini terhadap dampak resiko bencana harus terpatri disetiap individu penduduk bumi,hal itu bisa kita mulai dari mengalisa ancaman bencana di lingkungan seputaran rumah kita.
B. ANALISA BAHAYA
Kami berdomisili di Gampong Ulee Gle Kec. Bandar Dua Kab. Pidie Jaya, di depan pintu rumah meruapan lintasan jalan raya antar Provinsi, sebelah selatan di belakang rumah terletak pebukitan,di arah barat persawahan masyarakat.wilayah timur terdapat kota Ulee Gle.Dari letak giografis tempat tinggal kami, saya menemukan beberapa bahaya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, diantaranya:
1. Terdapat perbukitan dan rumah warga yang jaraknya hanya 3 meter dengan ketinggian kontur 7m + 6m bangunan rumah tepat dibelakang rumah orang tua saya. Apa bila curah hujan tinggi sewaktu- waktu dapat mengakibatkan longsor dan material yang di bawa akan menimpa rumah.
Gambar Google earth Gampong Ulee Gle, Mns Baroh, Kec Bandar Dua Pidie Jaya
2. Di Gampong Blang Dalam terdapat sungai yang saban tahun terjadi luapan yang menggenangi pemukiman padat penduduk dan tanah persawahan warga.Akibatnya warga harus mengungsi ketempat yang lebih tinggi.harta benda mereka terendam banjir,ternak terseret derasnya arus dan persawahan terancam gagal panen.
Foto: ,Banjir Genangan krueng ulim Blang Dalam melintasi jln nasional awal 2014 & Peta Google earth
3. Simpang Jangka Buya adalah persimpangan dilintas jalan provinsi,simpang ini merupakan akses atau rute utama masyarakat Kec Jangka Buya untuk melakukan aktivitas diluar kecamatan. Rendahnya tingkat kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam berlalu lintas meningkatkan grafik korban kecelakaan lalulintas di tempat ini, korban luka ringat,sedang hingga berat lebih dari 36 orang setiap tahunnya,bahkan puluhan orang tewas di simpang maut ini.
Foto : Siswa SMA dan warga melintas di Sp Jangka Buya ,Jl B.Aceh- Medan, Ulee Gle Bandar Dua
C. MITIGASI BAHAYA
Langkah langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi atau mengurangi resiko bahaya yang telah dianalisis, diantaranya yaitu :
1. Penyuluhan akan resiko bencana sangat penting sehingga warga sekitar dapat menghindari hal-hal yang dapat memicu atau mempercepat terjadinya tanah longsor, diantaranya yaitu, warga sekitar tidak boleh menggali di daerah terjal atau membangun rumah di kawasan itu. Saling peengertian dan membantu satu sama lain merupakan salah satu cara mengurangi resiko bencana,misal warga yang tempat lebih tinggi membangun drainase atau parit kecil untuk melancarkan aliran air hujan,warga yang tinggal di bawah menyambung drainase tersebut ke parit desa yang bermuara ke sungai sehingga aliran air tidak terhambat dan bahaya bencana tanah longsor dapat di minimalisir.
2. Akar masalah dari banjir genangan ini adalah gundulnya hutan di pucoek Krueng Ulim, hal ini terlihat jelas dari warna air yang kuning ke coklat2an dan debit air yang tidak terkendali. Erosi telah berlangsung bertahun-tahun yang disebabkan hutan yang telah gundul (ilegal logging yang tidak terkendali).Langah yang paling tepat untuk mitigasi bencana yaitu melakukan reboisasi, penghijauan kembali hutan yang telah gundul merupakan solusi preventif yang harus segera dilakukan. Dalam hal ini Pemkab Pidie Jaya menjadi Pelopor Utama "Gerakan Penanaman seribu pohon di Pucok Krueng Ulim".
3. Permasalahan kecelakaan lalu lintas memang cukup komplit dan rumit dari individu, keluarga, lembaga pemerintah bertanggung jawab terkait hal ini. Kesadaran dari pengguna jalan sangat dituntut di negeri yang sedang berkembang ini, jauh berbeda dengan negara- negara maju di belahan dunia. + bagi individu, kesadaran untuk menggunakan alat pelindung diri sesuai standar saat berkendaraan sangat diharapkan, + bagi orang tua : Kesadaran anda untuk tidak memberikan kendaraan bagi anak-anak kesayangan anda sangat menentukan dalam mengurangi resiko korban kecelakaan. + bagi Lembaga Pemerintah yang berwenang untuk benar-benar menyeleksi orang yang memang berhak untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) jangan sekali-kali orientednya hanya uang masuk, karena resiko bahaya mengeluarkan SIM bagi yang tidak berhak sangat tinggi "SIfat rakusan anda dapat menghilangkan nyawa kami". Rambu - rambu lalu lintas juga menjadi faktor serius dalam mitigasi korban KLL.
Mengurangi resiko bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi itu merupakan tanggung jawab saya, anda, dia, mereka dan kita semua. Mencegah lebih baik dari pada memperbaiki.
Komentar
Posting Komentar